.quickedit{display:none;}

Rabu, 07 April 2010

ASPARTAM...terfitnah.


Perkenalkan nama saya wawan. Saya adalah seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi ternama di Indonesia. Saya menempuh jenjang S1 dengan jurusan ilmu yang paling banyak berhubungan dengan kehidupan,,ilmu pangan. Hari ini saya risih dengan isu mengenai aspartam, yang disebarkan lewat sms, yang berbunyi " kirimkan sms ini pada orang-orang yang anda sayangi, jangan konsumsi produk-produk..(jangan sebut merek ya) karena mengandung aspartame yang dapat menyebabkan pengerasan otak, kanker, dan gangguan syaraf. IDI (Ikatan Dokter Indonesia)."



Jiwa peduli panganku berontak. Aku tidak terima, sebagai calon teknolog pangan aku ingin cari kebenarannya. Karena aku masih mahasiswa, aku punya banyak cara mendapatkan informasi yang aku butuhkan. Karena dosen-dosenku banyak yang dari badan POM, aku dapat info bahwa Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan, kandungan aspartam (pemanis buatan) yang biasa digunakan pada makanan aman dikonsumsi (Kominfo-Newsroom) Jakarta, 12/2/2010. Kebetulan aku kenal Bu Kustantinah (kepala BPOM) yang bilang bahwa Aspartam itu sudah dikategorikan aman berdasarkan keputusan Codex Stan 192-1995 Rev.10 tahun 2009. Codex Alimentarius Commision (CAC) adalah lembaga internasional yang ditetapkan FAO/WHO untuk melindungi kesehatan konsumen dan menjamin terjadinya perdagangan yang jujur. Jadi tidak benar apabila aspartam itu berbahaya dan menyebabkan kanker seperti yang tersebar melalui pesan singkat (sms) mengenai bahaya Aspartam yang disebutkan bersumber dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Aku jadi penasaran, kok IDI mengeluarkan pernyataan yang meresahkan masyarakat ya..akhirnya aku putuskan untuk maen ke IDI. Setelah aku bertanya tentang bahaya aspartam, Bapak IDI bilang mereka tiak pernah mengeluarkan pernyataan itu..ada kok surat resminya, ntar liat copasku aja. Wah ternyata ada yang usil bikin huru-hara. Ternyata benar, ketika aku mulai gemezz, akhirnya ada orang yang ngaku bernama pak yoyok yang bilang bahwa beliau mengklarifikasi pernyataan di emailnya bahwa asaprtam berbahaya. Usut punya usut ternyata informasi tersebut berasal dari oknum yang tidak bertanggungjawab yang dia dapatkan di millist kacangan.

Belum puas nich, akhirnya aku tanya ke PA ku, Pak Made Astawan, beliau bilang bahwa beberapa isu di internet dan diselebaran gelap, ada yang menyatakan aspartam dapat menyebabkan obesitas, kanker dan gangguan fungsi otak. Akan tetapi, isu tersebut tidak didukung oleh bukti-bukti ilmiah. Aspartam telah dikonsumsi selama lebih dari seperempat abad oleh konsumen di berbagai negara, dan merupakan BTP yang paling banyak diteliti oleh para ahli.

Sejak tahun 1981, The American Dietetic Association telah mempelajari lebih 200 hasil penelitian tentang aspartam, dan menyimpulkan aspartam aman untuk dikonsumsi, serta tidak berkaitan dengan kejadian kanker dan obesitas Hasil analisis SCF menunjukkan, aspartam tetap aman dan tidak ada bukti kuat yang mengharuskan mereka mencabut pernyataan sebelumnya. Berdasarkan Acceptable Daily Intake (ADI), asupan aspartam yang direkomendasikan SCF adalah 40 mg/kg berat badan.

Sekarang udah jelas bahwa aspartam itu aman, jika penggunaannya dilakukan sesuai takaran. Bagi yang baca curhatku ini, mulai sekarang gak usah cepat termakan kabar burung. Ada baiknya kita kaji bebarengan. Wah-wah, ada banyak isu lagi,,ini harus dilihat akar permasalahannya. Oke, boy,,aku pamit dulu,,,met ketemu lagi…besok kita omongin chemophobia ya.